Jumat, 22 April 2011

PEMUDA SEKARANG YANG SEMAKIN BRUTAL???






Oleh : Purnomo Hamta



Malam itu saat bulan yang terang seakan membuat hati tenang bagi setiap orang yang Menatapnya.  Saat orang-orang dan muda-mudi tengah sibuk untuk menyambut malam pergantian tahun.
Saat itu Gugun dan Fita sedang asyik bermesraan di sebuah lapangan (Orang-orang biasa menyebutnya lapangan “LIGA  BUNDAS” karena lapangan tersebut tidak terdapat sehelai rumputpun).
Namun saat Fita dan Gugun sedang asyik tiba-tiba mereka dihampiri  Oleh Gerombolan Orang-Orang Mabuk, dan benar saja ternyata  Salah Seorang diantaranya Adalah Fadli Yang Tak Lain Adalah Pacar Fita Sendiri.
Fadli sangat marah mengetahui Fita berselingkuh dengan Gugun dan ia berencana untuk memukul kepala Gugun dengan sebuah Botol “GEPENG” (Nama merk Miras yang cukup terkenal dikalangan pemuda Madesu)





Tahun 2009 barusaja pamit dan tahun 2010 datang bertamu kehadapan kita,  Banyak muda-mudi dan gank-gank Kampung Madesu yang merayakan Moment pergantian tahun itu di sebuah dilapangn yang selama ini terkenal sebagai lapangan tempat nongkrong nya anak muda dan gank-gank Madesu. Namun ada yang beda dengan malam itu,  rasa beda itu muncul dalam benakku saat ada segerombolan pemuda mabuk yang menghampiri dua pasangan muda-mudi yang tengah asyik pacaran dibawah pohon kelapa sawit di belakang lapangan. Dan Teryata mereka berdua adalah Gugun dan Fita yang tak lain adalah temanku sendiri,  mereka berdua dihampiri gerombolan pemuda-pemuda mabuk itu karena salah satu dari mereka adalah pacar Fita yaitu Fadli,  ia marah karena pacarnya dibawa oleh Gugun. Karena itu terjadilah percekcokan diantara keduanya dan akhinya Fadli menanantang Gugun untuk berkelahi dengannya, Namun Gugun tak berani karena ia kalah jumlah dan lagi pula saat itu Fadli membawa sebuah botol “GEPENG”,  Jadi Gugun pun gentar menghadapinya, ia takut botol itu akan digunakannya untuk  memukulnya.  Karena panik Gugun pun lari bersama Fita dengan mengendarai sepeda motor Supra Fitnya.  Mengetahui hal itu, Fadli dan gerombolannya kalang kabut,  mereka langsung mengejar Gugun,  namun Kereta Fadli saat itu tidak mau nyala (MOGOK) dan akibatnya Gugun sudah agak jauh dari mereka.
Setelah Fadli mencoba mengengkolnya berulang-ulang kali,  akhirnya motor Satria F-nya itupun nyala dan mereka langsung mengejar Gugun.  Tak berapa lama kemudian Fadli-pun melihat Gugun masih dekat,  tanpa membuang waktu lagi Fadli-pun langsung memerintahkan anggotanya untuk lebih cepat lagi. Sementara itu Gugun terlihat sangat ketakutan dan ia bingung ingin menghubungi siapa, karena semua teman-temannya pasti sedang asyik dengan pacarnya masing-masing.
Tak berapa lama kemudian Gugun-pun berhasil disusul oleh gerombolan Fadli dan akhirnya mereka terkepung didaerah Sempang Empat yang menjadi icon Kampung Madesu dan termasuk salah satu kebanggaan warga Madesu,  disitu mereka kembali cekcok dan hampir baku hantam, namun dilerai oleh warga sekitar  yang mengetahui kejadian itu.  Namun anehnya warga itu langsung pergi meninggalkan Gugun Dan Fadli yang sedang berseteru.  Dan entah disengaja atau tidak,  tiba-tiba datang seorang wanita berumur 30 tahuan yang menghampiri mereka.  Dan seketika itu juga wanita itu langsung memaki-maki Fita dengan kata-kata yang tak pantas,  ternyata wanita itu tak lain adalah kakak dari Fadli sendiri. Mendapat dukungan itu Fadli-pun Langsung Keranjingan dan merasa lebih leluasa memaki-maki Fita dengan kata-kata yang menyakitkan hati.
Dan Karena Fita sudah tak tahan lagi dihina akhirnya tangan mulus Fita-pun menempel Dipipi Fadli…………………..
“TPOOXXK!!!!!!!!!!”  Sebuah Tamparan Yang berbunyi lumayan keras membuat Fadli berhenti memaki Fita.
“Udah puas kamu membuat aku malu di depan orang banyak??” Ungkap Fita dengan kesal,
“Memang untuk wanita macam kamu hal ini sangat pantas, karena kamu wanita tak tahu malu” Jawab Fadli...
Gugun yang saat itu panik pun Langsung mencoba menghubungi teman-temannya untuk datang membantu. Tak berapa lama kemudian datang seorang teman Gugun dengan Pacarnya,  namun ia tak dapat berbuat banyak karena meraka tetap kalah jumlah.
Setelah kakak Fadli pergi, suasana pun lebih terkendali dan dingin.Dan akhirnya Fadli dan Gerombolan-nya  bubar meninggalkan Gugun dan Fita. Gugunpun merasa agak lega dan ia langsung mengantar Fita pulang kerumah. Ketika dalam perjalanan pulang Fita  terus menangis dan meminta maaf kepada Gugun, namun Gugun tak mempermasalahkan hal itu.
“Maafin aku ya gun” Kata Fita dengan tersendak-sendak...
“Ya sudah-lah aku ga apa-apa kok” jawab Gugun......
Tak beberapa lama mereka-pun sampai dirumah Fita, Gugun pun langsung  berpamitan untuk pulang karena hari telah larut malam.
Dalam keadaan yang agak tenang itu Gugun-pun pulang menuju rumahnya.  Namun saat dalam perjalanan pulang ia merasa heran kenapa karena dibelakangnya banyak sepeda motor yang sepertinya sedang mengikuti.
Ternyata benar, gerombolan sepeda motor dibelakangnya tersebut adalah gerombolan Fadli,  dugaan Gugun benar ternyata Fadli masih dendam kepada Gugun. Dan seketika itu pula Gugun langsung Mengegas motor-nya secepat mungkin, melihat buruannya akan kabur,  Fadli pun tak mau kehilangannya lagi, ia juga langsung mengegas motornya
Karena saat itu posisi Gugun sudah dekat dengan sebuah warung bakso yang biasa menjadi tempat nongkrong nya bersama  teman-temannya jadi ia merasa agak aman.
Namun “SIAL” lagi-lagi menghampiri, ternyata teman-temannya berada di lapangan Badminton yang memang tak terlalu jauh dari warung bakso itu.  Tanpa membuang waktu lagi Ia pun langsung menuju lapangan Badminton itu, namun gerombolan Fadli tetap mengejar.
Setelah Gugun sampai diLapangan Badminton itu dan dihampiri oleh gerombolan Fadli, Namun teman-temanya hanya terdiam melihat Gugun dihampiri gerombolan Fadli,  setelah mereka mendengar Gugun dimaki-maki barulah teman-temannya mencoba untuk membelanya dan hampir saja terjadi perkelahian massal.
Tapi karena ada salah seorang teman Gugun yang kebetulan ia juga teman dekat Fadli, maka perkelahian itupun terhindarkan dan setelah bernegosiasi akhirnya merekapun bersedia untuk berdamai.
“ya sudah, kali ini aku mau damai tapi jika temanmu ini masih mencari masalah, aku ga akan segan-segan untuk menghabisinya” ungkap Fadli serius...........
“Ya aku Minta maaf” ungkap Gugun.
Dan akhirnya mereka pun bersalaman sebagai tanda perdamaian.

“TAMAT”

Kisah dan Nama tokoh dalam Cerita ini hanyalah karangan yang bersifat fiktif belaka dan jika ada yang merasa memiliki pengalaman yang sama seperti cerita ini mungkin itu hanya sebuah kebetulan semata tanpa ada maksud dari pengarang untuk menyebarkan aib.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar